Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Profesional Malaysia Mau Gugat RI Soal Kabut Asap

image-gnews
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel hutan dan lahan yang terbakar dari bulan Januari hingga Agustus 2019 mencapai lebih dari 1.832 hektare dan masih terus meluas. ANTARA
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis, 29 Agustus 2019. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel hutan dan lahan yang terbakar dari bulan Januari hingga Agustus 2019 mencapai lebih dari 1.832 hektare dan masih terus meluas. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad, sekelompok profesional Malaysia meminta agar Putrajaya menuntut pemerintah Indonesia untuk RM 1 atau Rp 3.352 atas kabut asap lintas batas, agar bertanggung jawab secara hukum atas masalah kabut asap yang terjadi hampir tahunan.

Kelompok yang terdiri dari kalangan profesional antara lain dokter, pengacara, akademisi, aktivis sosial dan ekonom, mengatakan langkah seperti itu bisa menjadi langkah yang layak untuk menuntut komitmen Indonesia untuk memadamkan kebakaran saat ini dan mencegah kebakaran di masa depan.

"Penyebab krisis kabut asap tahunan bersifat multifaktorial. Ada faktor minyak kelapa sawit, faktor 'membakar lebih murah daripada faktor pemupukan', faktor perkebunan yang tidak bertanggung jawab, faktor korupsi, kurangnya teknologi untuk memerangi kebakaran, dan mungkin banyak faktor lainnya. Dengan begitu banyak faktor, tidak ada solusi ajaib," kata pernyataan bersama kelompok seperti dilaporkan Malay Mail, 15 September 2019.

"Namun kami mengusulkan hal terdekat yang mungkin untuk itu: deklarasi bersama kami meminta Pemerintah Malaysia melalui gugatan untuk memaksa Pemerintah Indonesia agar memikul tanggung jawab hukum atas kebakaran di wilayah Indonesia," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Kelompok ini menjelaskan bahwa jumlah RM 1 dipilih karena sangat sulit untuk menghitung kerusakan yang tepat, setiap upaya menghitung angka yang sebenarnya akan menjadi pemborosan sumber daya, dan meminta jumlah besar akan memicu ketegangan yang tidak perlu.

Asap tampak di jalan bebas hambatan di Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Rabu, 12 September 2019. [THE STAR ]

Kelompok itu juga mengatakan tiga solusi lain harus diberikan bersamaan dengan gugatan, yakni bantuan teknis, keuangan, dan pemadam kebakaran oleh Malaysia ke Indonesia; tindakan hukum di pengadilan Malaysia terhadap perusahaan Malaysia yang bersalah atas kebakaran lahan di Indonesia; dan kerja sama antara masyarakat sipil di kedua negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami memahami bahwa gugatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, bahkan untuk RM 1, dapat berpengaruh secara geopolitik di ASEAN yang menghargai non-intervensi dan kedaulatan nasional. Kami tidak mencari ketegangan yang tidak perlu, tetapi kami juga menyadari kegagalan status quo selama 20 hingga 25 tahun terakhir dan kami ingin berbagai pilihan kebijakan terluas untuk menyelesaikan krisis kabut asap tahunan," kata pernyataan kelompok.

Kelompok ini mengatakan bahwa banyak langkah yang diambil untuk mencegah kabut asap dalam dua dekade terakhir telah gagal, termasuk Perjanjian ASEAN pada 2002 tentang Polusi Asap Lintas Batas dan Rencana Aksi Kabut Asap Nasional.

"Gugatan RM 1 adalah salah satu opsi kebijakan yang layak untuk Malaysia," katanya.

Pernyataan itu ditandatangani oleh peneliti senior Universitas Malaya, Dr Khor Swee Kheng, mantan kepala Departemen Pediatri di Rumah Sakit Ipoh, Datuk Dr Amar Singh-HSS, dan analis Penang Institute Darshan Joshi. Selain ketiganya, pernyataan itu ditulis bersama oleh 21 profesional lainnya.

Deklarasi kelompok profesional ini muncul ketika Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan pada Ahad bahwa Malaysia membutuhkan kerjasama dari negara-negara lain terlebih dahulu, khususnya negara tetangga Indonesia, sebelum dapat mengatasi masalah kabut asap tahunan dalam jangka panjang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

Anak buah kapal (ABK) kapal asing diamankan Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Jumat 20 Agustus 2021. PSDKP berhasil mengamankan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.


Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.


Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Suasana pembangunan jalan di istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.


KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

6 hari lalu

Suasana restoran KFC akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

7 hari lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

7 hari lalu

Eagle's Nest SkyWalk di Langkawi, Malaysia, skywalk terpanjang di dunia. Instagram.com/@langkawiskycab
Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk


Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

9 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

9 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).